tag:blogger.com,1999:blog-12405052006645969082024-03-13T03:05:46.051-07:00Candi Muaro JambiAnonymoushttp://www.blogger.com/profile/14991816531922169215noreply@blogger.comBlogger3125tag:blogger.com,1999:blog-1240505200664596908.post-78755282784085766612013-02-13T04:17:00.000-08:002013-02-13T04:17:54.254-08:00Candi Muaro Jambi dan Misteri Kerajaan Sriwijaya<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="wp-caption aligncenter" id="attachment_195916" style="width: 406px;">
<img alt="13401644801108320481" class="aligncenter size-medium wp-image-195916" height="296" src="http://stat.ks.kidsklik.com/statics/files/2012/06/13401644801108320481_300x225.jpg" title="13401644801108320481" width="396" />
<br />
<div class="wp-caption-text">
(Candi Tinggi, salah satu candi utama yang telah dipugar.) </div>
<div class="wp-caption-text">
<br /></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12pt;">Hingga
kini, belum ada kesepakatan di antara para ilmuwan mengenai letak
persis ibukota Kerajaan Sriwijaya. Ada yang menyebut di Palembang,
Jambi, Riau, Jawa, bahkan di Filipina dan Thailand. Anggapan bahwa
Palembang merupakan pusat Kerajaan Sriwijaya semata-mata merujuk pada
banyaknya artefak dan prasasti kuno peninggalan Sriwijaya
ditemukan di sekitar Palembang. Sedangkan sisa-sisa bangunan istana -
sebagai bukti yang paling otentik - belum pernah ditemukan hingga kini.
Mungkin terpendam di laut atau mungkin juga telah hancur-lebur tertimbun
bebatuan akibat bencana dahsyat jaman lewat.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12pt;">Tak ada yang tahu!</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12pt;">Tersebutlah,
pada tahun 1823, seorang tentara Inggeris melaporkan telah menemukan
suatu Komplek Percandian seluas 12 km persegi di sisi Sungai Batanghari,
Propinsi Jambi. Melalui penelitian arkeologi lebih lanjut, dipastikan
bahwa di lokasi itu terdapat 110 bangunan candi yang
tersusun dalam 39 kelompok, masing-masing kelompok dihubungkan oleh
kanal buatan. Setiap kelompok memiliki bangunan utama dengan candi-candi
kecil di sekitarnya seperti jari-jari mengelilingi naff. Di antara
candi utama itu terdapat 7 candi yang terbesar yaitu </span>Astano,
Tinggi, Gumpung, Kembar Batu, Gedong, Kedaton dan Koto Mahligai.
Khususnya pada Candi Gumpung, beberapa meter di sebelahnya terdapat
telaga pemandian para raja yang disebut Telago Rajo.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
Jika dihubungkan dengan catatan perjalanan I-Tsing, seorang pendeta Budhis pengembara di zaman <i>Dinasti Ming</i>, yang menyatakan telah berkunjung ke Sriwijaya dan bermukim selama 6 bulan, di suatu tempat di tepi sungai, tanpa
bayang-bayang pada tengah hari, terletak antara Daratan Tiongkok dan
India, terdapat beribu-ribu pendeta menuntut ilmu….. Berdasar catatan
itu maka tempat dimaksud yang paling memungkinkan adalah
Candi Muarojambi, yang sekaligus kemungkinan adalah Kompleks Istana
Kerajaan Sriwijaya!</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
Namun
hypotesa itu pun mudah dipatahkan. Mengingat candi adalah bangunan
peribadatan, tanpa atap dan tanpa kamar tidur, tak mungkin dijadikan
istana. Tak mungkinlah Raja-raja Sriwijaya yang terkenal kaya-raya
beserta permaisuri yang cantik-cantik dan puteri-puteri yang
bahenol-bahenol itu tidur beratapkan langit dan berselimut embun.
Mestinya mereka memiliki kediaman resmi yang pantas, entah dimana!</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
</div>
<div class="wp-caption aligncenter" id="attachment_195917" style="width: 388px;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://stat.ks.kidsklik.com/statics/files/2012/06/1340164745726097802_300x225.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="1340164745726097802" border="0" class="alignleft size-medium wp-image-195917" height="283" src="http://stat.ks.kidsklik.com/statics/files/2012/06/1340164745726097802_300x225.jpg" title="1340164745726097802" width="378" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
</div>
<div class="wp-caption-text">
(Ruas jalan menuju Candi Muarojambi, melewati Jembatan Batanghari-I) </div>
</div>
<div class="wp-caption aligncenter" id="attachment_195918" style="text-align: left; width: 478px;">
<img alt="13401648311120650061" class="alignright size-medium wp-image-195918" height="350" src="http://stat.ks.kidsklik.com/statics/files/2012/06/13401648311120650061_300x225.jpg" title="13401648311120650061" width="500" />
<br />
<div class="wp-caption-text">
(Ruas kanal yang menghubungkan Kelompok Candi)</div>
<div class="wp-caption-text">
<br /></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
Biarlah
para ilmuwan yang akan mengurai benang-benang misteri itu. Atau ia akan
terpendam dalam keabadian sejarah, kita sama-sama menunggu. Untuk saat
ini kewajiban kita adalah menghargai setiap peninggalan nenekmoyang,
sambil merenungkan kebesarannya dan berusaha menyerupainya. Bahwa di
Nusantara ini, pernah berdiri kerajaan maritim terbesar di dunia, yang
kedigdayaannya menggetarkan peradaban manusia, dari Barat sampai ke
Timur.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
Candi
Muarojambi telah ditetapkan sebagai situs purbakala dunia oleh Unesco,
namun rahasia di baliknya belum banyak tersingkap hingga kini. Candi itu
pada umumnya masih terbengkalai, beberapa bangunan candi masih
berserakan tanpa pemugaran. Perlu diketahui pula, sejak dahulu kala
lokasi itu telah menjadi lahan garapan penduduk. Pohon duku dan durian
milik penduduk ada dimana-mana, bahkan di tengah-tengah candi. Begitu
pula arca-arca telah banyak yang hilang atau rusak. Sedangkan bejana
perunggu yang diduga sebagai tempat air suci untuk persembahan ditemukan
sekitar 1990-an lalu, setelah sekian lama digunakan sebagai tempat
penampungan getah karet oleh penduduk. </div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjGgNQ6tOMauQYUTDPQcrwnm7JyECvLM6jqBvW_SQY2QSk-6D_tx2nTE_koMXG6M9lwbipJBHMC7enBveIxSbTneEWBPKFlcOXaV5xBoJ8x9-VQm8r3qfVr1kv4d0lQBea8iop8QnkKhHc/s1600/134016585738446922_300x225.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjGgNQ6tOMauQYUTDPQcrwnm7JyECvLM6jqBvW_SQY2QSk-6D_tx2nTE_koMXG6M9lwbipJBHMC7enBveIxSbTneEWBPKFlcOXaV5xBoJ8x9-VQm8r3qfVr1kv4d0lQBea8iop8QnkKhHc/s1600/134016585738446922_300x225.jpg" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
Candi Muarojambi terletak 40 kilometer sebelah Timur Laut Kota Jambi. Dengan diresmikannya Jembatan Batanghari-II, candi itu dapat dicapai dalam waktu 20 menit perjalanan darat dari pusat kota, dengan aneka angkutan umum yang tersedia.</div>
Jika
berada di sana pada saat musim duku atau durian, Anda dapat menikmati
terpaan kisah masa lalu sambil menikmati durian. Tapi jangan lupa,
kemungkinan Anda duduk di atas tumpukan tanah yang di bawahnya mungkin
adalah Singgasana Maharaja Sriwijaya, Wangsa Syailendra yang termasyhur.
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/14991816531922169215noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1240505200664596908.post-59225394145854903352013-02-03T06:16:00.003-08:002013-02-03T06:16:53.494-08:00Candi Muaro Jambi dalam Sejarah Dinasti Tang<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<blockquote class="tr_bq">
<h2 class="title" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"> Kompleks situs candi kuno Muaro Jambi dikenal sebagai tempat pengajaran
agama Buddha, sekitar seribu tahun lalu. Dalam sumber peninggalan
tertulis, Dinasti Tang di Cina menyebutkan adanya perjalanan pendeta
Buddha bernama I-Tsing pada 672 Masehi untuk memperdalam agama Buddha ke
India.<br /><br />Menurut Ketua Ikatan Ahli Arkeologi Indonesia Junus
Satrio Atmodjo, dalam perjalanannya, I-Tsing singgah di Sriwijaya.
Peristiwa singgahnya I-Tsing tergambar dari Prasasti Karangbrahi yang
ditemukan di wilayah Jambi hulu. I-Tsing menceritakan perjalanannya dan
menggambarkan keadaan sebuah kolam yang diyakini sama dengan peninggalan
yang ditemukan di Muaro Jambi.<br /><br />Pemimpin spiritual Tibet pernah
menyatakan eratnya hubungan Indonesia dengan negerinya terkait dengan
ajaran Buddha. Ia menyebutkan bahwa seorang guru besar India yang
menimba ilmu ke Swanadwipa, kini bernama Sumatera, diundang ke Tibet
untuk mengajarkan ilmunya.<br /><br />Cagar budaya Muaro Jambi adalah
daerah-daerah yang mencakup tujuh wilayah desa di Kabupaten Muaro Jambi.
Ketujuh desa tersebut adalah Desa Dusun Baru, Desa Danau Lamo, Desa
Muarajambi, Desa Kemingking Luar dan Desa Kemingking Dalam, Desa Teluk
Jambu, dan Desa Dusun Mudo.<br /><br />Di tempat ini terdapat kompleks candi
peninggalan masa Hindu-Buddha yang dibangun pada abad VII-XIII Masehi.
Kawasan tersebut memiliki luas 2.612 hektare. Candi-candi yang terdapat
di wilayah itu adalah Candi Teluk I, Candi Teluk II, Candi Cina, Menapo
Cina, Menapo Pelayangan, Menapo Mukti, dan Menapo Astano. Menapo adalah
tumpukan batu yang sudah tertimbun.</span> </h2>
</blockquote>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/14991816531922169215noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1240505200664596908.post-80436159993246782622013-02-03T06:11:00.001-08:002013-02-03T06:11:19.957-08:00Tentang Candi Muaro Jambi<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<h2 class="art-postheader">
</h2>
<div class="art-header">
</div>
<h2 class="art-postheader">
Tentang Candi Muaro Jambi
</h2>
<img height="300" id="il_fi" src="http://melayuonline.com/pict/p4d2abfd41fbe8.jpg" style="padding-bottom: 8px; padding-right: 8px; padding-top: 8px;" width="400" />
<div align="justify">
<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Desa
Muaro Jambi Kecamatan Muaro Sebo adalah tempat/lokasi candi Muaro
Jambi, terletak 2 km sebelah timur laut kota Jambi atau 20 menit
perjalanan menggunakan kendaraan darat melalui Jembatan Batanghari 2.
Dikawasan ini terdapat Candi Astano, Candi Tinggi, Candi Gumpung, Candi
Kembar Batu, Candi Gedong, Candi Kedato dan Candi Koto Mahligai. Dilihat
dari segi arsiteknya, bangunan tersebut merupakan kebudayaan Budhis
pada abad ke IV dan V masehi. Salah satu penemuan arca di Candi Gumpung
memperlihatkan ciri-ciri yang banyak persamaannya dengan arca
Prajnaparamita dari zaman Singosari. Beberapa meter dari candi telaga
tempat pemandian para raja yang dinamakan telaga Rajo.</span></div>
<div align="justify">
</div>
<div align="justify">
<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><div align="justify">
</div>
<div align="justify">
<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kelompok
Candi Tinggi terletak kurang lebih 200 meter timur laut Candi Gumpung.
Candi berukuran 75 x 92 meter yang dipagar sejak tahun 1979-1988. Pintu
gerbang utamanya berada disisi timur. Didalam halaman kelompok Candi
Tinggi terdapat sebuah candi Induk dan enam buah Candi Perwara
(penampilan)</span></div>
</span></div>
<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><div align="justify">
</div>
<div align="justify">
<div align="justify">
</div>
<div align="justify">
<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Selain
itu terdapat sisi lantai bata di depan candi induk yang memiliki denah
berbentuk bujur sangkar ukuran 16 X 16 meter. Setelah dipagar, kini
candi Induk memiliki dua teras dan tubuhnya cendrung mengecil keatas.</span></div>
<div align="justify">
</div>
<div align="justify">
<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Lalu
ada 6 buah candi lagi yang hanya bagian pondasi dan sedikit bagian
kakinya saja. Sejumlah temuan penting yang dapat ditemukan dari kelompok
Candi Tinggi adalah sebuah potongan benda dari besi dan perunggu, kaca
kuno, pecahan-pecahan arca batu, pecahan-pecahan keramik yang umumnya
alat-ala rumah tangga<span> </span>yang berasal dari china dari abad 9-14 M serta ratusan bata bertulis, bertanda, serta ratusan bata bercap. Dan<span> </span>huruf pada bata menunjukkan tertulis huruf Pallawa (Prenagari).</span></div>
<div align="justify">
</div>
<div align="justify">
<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dikompleks
candi Muaro Jambi ini, terdapat Candi Kembar Batu, letaknya sekitar 250
meter di tenggara Candi Tinggi yang dibatasi fisik oleh pagar keliling
yang berbentuk empat persegi panjang dengan ukuran yang tidak sama
setiap sisinya, namun secara kasar dapat dihitung 64 X 54 meter persegi
dan terdapat struktur tiang bangunan yang terbuat dari kayu dan lantai
yang terbuat dari batu bata. Gong Cina pernah ditemukan oleh para
arkeolog. Gong yang berasal dari perunggu beraksara Cina ini
disebut-sebut sebagai gong perang, yang kini tersimpan di Museum Negeri
Jambi. Dan ada juga candi induk,berukuran 11,5 x 11,5 meter berada
didepan Candi Perwara (penampil). Candi Induk ini memiliki tangga pada
bagian timurnya.</span></div>
<div align="justify">
</div>
<div align="justify">
<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kemudian
Candi Gedong yang terdiri dari dua bagian yakni Gedong 1 dan Gedong 2.
Keduanya sangat berdekatan lokasinya sekitar 150 meter. Candi ini
terletak sekitar 1.450 meter dari sebelah timur Candi Kedaton, sama-sama
memiliki struktur tangga di sebelah timur. Candi Gedong 1 sangat unik,
dibangunan yang berbentuk bujur sangkar ini banyak dijumpai temuan lepas
purbakala seperti mata uang kepeng dari Cina sebanyak 161 buah,
peralatan keagamaan, bata berprofil, bata bertekuk, bata bergores dan
kramik Cina serta gerabah local (tembikar). Sebagian besar uang tersebut
dalam keadaan aus dan sulit dibaca. Sebagian besar hurufnya berasal
dari Dinasti Tang (618-907 M), dinasti Tang selatan (937-976 M), dan
dinasti Sung ( 960-1280 M). Di lokasi Candi Gedong juga terdapat sebuah
arca Jagopati ( Arca Prajurit)</span></div>
<div align="justify">
</div>
<div align="justify">
<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Tak
kalah menakjubkannya, Sampai awal abad ke-21 M ini, disitus candi Muaro
Jambi telah teridentifikasi kurang lebih 110 bangunan candi yang
terdiri dari kurang 39 kelompok candi. Bangunan candi tersebut adalah
peninggalah kerajaan melayu hingga kerajaan Sriwijaya, yang berlatar
belakang kebudayaan melayu budhis. Diperkirakan candi-candi dilokasi
situs sejarah candi Muaro jambi mulai dibangun sejak abad 4 M, salah
satu diantara kelompok candi tersebut adalah Candi Gumpung. </span></div>
<div align="justify">
</div>
<div align="justify">
<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Lokasi
kelompok Candi gumpung berada pada 500 meter dikanan mudik sungai
Batanghari. Candi Gumpung adalah candi terbesar kedua setelah candi
Kedaton. Candi Gumpung tersusun dari bangunan bata dari berbagai bentuk
dan ukuran. Dan disini pernah ditemukan benda purbakala yang berhasil di
ketemukan oleh para arkeolog. Kelompok Candi Gumpung dibatasi pagar
keliling yang membentuk bujur sangkar yang memiliki ukuran panjang
keseluruhan 604,40 meter. Luas keseluruhan areal Candi Gumpung adalah
229,50 m2. Candi Gumpung memiliki Candi Perwara (penampil) sebanyak 5
buah, yang belum jelas benar wujudnya, 4 buah gapura dan 2 buah tempat
yang diperkirakan bekas kolam. Gumpung berasal dari penamaan sebuah
menapo gumpung dari masyarakat sekitar, dalam bahasa melayu berarti
papak atau patah atau terpotong<span> </span>diatasnya. </span></div>
</div>
</span></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/14991816531922169215noreply@blogger.com0